Peringatan Nuzulul Qur’an dan Pembekalan Santri Sebelum Pulang

Bulan Ramadhan selalu menjadi momen istimewa bagi santri PP. Syekh Abdul Qodir Al-Jailani. Selain meningkatkan ibadah dan memperkuat hubungan dengan Al-Qur’an, pesantren mengadakan peringatan Nuzulul Qur’an dengan pengkajian mendalam mengenai sejarah, makna, dan hikmah turunnya Al-Qur’an.

Acara ini dilaksanakan pada Minggu malam Senin, 16 Maret 2025, menjelang perpulangan santri ke kampung halaman. Selain pengkajian Nuzulul Qur’an, santri juga mendapatkan pembekalan khusus agar tetap menjaga nilai-nilai keislaman, mengamalkan ilmu yang telah didapat, serta menjaga nama baik almamater pesantren.

Pengkajian Nuzulul Qur’an: Memahami Makna Turunnya Wahyu

Nuzulul Qur’an adalah peristiwa turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW di Gua Hira pada 17 Ramadhan 610 M. Saat itu, Malaikat Jibril datang dan menyampaikan firman Allah yang pertama dalam QS. Al-‘Alaq: 1-5:

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Mulia, yang mengajar (manusia) dengan pena, Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.”

Dalam pengkajian ini, santri diajak untuk memahami bahwa Al-Qur’an bukan hanya sekadar bacaan, tetapi petunjuk hidup yang harus dipelajari, dipahami, dan diamalkan. Dengan memahami sejarah dan keutamaannya, santri diharapkan semakin mencintai dan menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman dalam kehidupan.

Keutamaan Malam Nuzulul Qur’an

Malam Nuzulul Qur’an memiliki banyak keistimewaan, di antaranya:

– Lebih baik dari seribu bulan – Beribadah pada malam ini lebih utama dibanding ibadah selama seribu bulan. (QS. Al-Qadr: 3)

– Malam penuh berkah – Allah SWT menurunkan banyak keberkahan di malam ini. (QS. Ad-Dukhan: 3)

– Turunnya malaikat ke bumi – Termasuk Malaikat Jibril yang membawa rahmat bagi orang-orang yang beribadah. (QS. Al-Qadr: 4)

– Ampunan dosa – Orang yang menghidupkan malam ini akan diampuni dosa-dosanya. (HR. Bukhari)

– Takdir tahunan dicatat – Takdir manusia selama setahun ditetapkan pada malam ini. (QS. Ad-Dukhan: 4)

Melalui pengkajian ini, santri semakin menyadari bahwa Nuzulul Qur’an bukan hanya peristiwa sejarah, tetapi juga momentum untuk semakin dekat dengan Al-Qur’an dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Pembekalan Santri: Menjaga Nilai-Nilai Pesantren di Kampung Halaman

Menjelang kepulangan santri ke kampung halaman, pesantren memberikan pesan penting agar ilmu dan akhlak yang telah diperoleh tetap terjaga. Beberapa poin utama dalam pembekalan ini antara lain:

Menjaga Almamater Pondok, Santri diharapkan dapat menjadi cerminan dari nilai-nilai pesantren di mana pun berada. Sikap, akhlak, dan tutur kata harus tetap mencerminkan ajaran yang telah didapat selama mondok.

Berbakti kepada Orang Tua, Santri diingatkan untuk selalu berbakti kepada orang tua, baik dengan sikap hormat, membantu pekerjaan rumah, maupun mendoakan mereka.

Mengamalkan Ilmu yang Telah Dipelajari, Ilmu yang telah diperoleh di pesantren tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan adanya pengkajian Nuzulul Qur’an dan pembekalan santri, diharapkan santri semakin memahami pentingnya Al-Qur’an sebagai pedoman hidup serta siap menjadi pribadi yang lebih baik di lingkungan masyarakat.

Semoga keberkahan Ramadhan terus menyertai kita semua. Aamiin.

Kontributor : bhl

Editor : yzd